Rabu, 13 Oktober 2010

JURNALIS

AKSI GEMPAR DI FLEXI JEMBER TOLAK MERGER DENGAN ESIA 

Dalam aksi simpatik yang bertajuk “Gempar Flexi” atau yang lebih dikenal dengan gerakan pemasaran Flexi yang dilakukan di Jember, adalah salah satu wujud rasa cinta terhadap produk Telkom, oleh karena itu mari kita saling berpegangan serta saling mendukung dalam menghadapi situasi baik senang maupun susah. Hal ini dilakukan atas dasar di akhir-akhir ini munculnya isu Flexi akan di merger oleh perusahaan competitor yaitu Esia, ucap Ketua Sekar DPD Jember, Indra Darma membacakan sambutan Ketua Sekar DPW V Jatim saat berlangsungnya apel bersama di Aula Lebah Biru lantai 8 Gedung Telkom Gajah Mada pada hari Rabu (13/10).
Apel yang dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian serta mendukung penolakan merger antara Flexi dengan Esia ini dilakukan secara tertib yang diikuti seluruh jajaran Telkom Jember dan mitra kerja. Disadari bahwa pasca transformasi organisasi saat ini Flexi masih terlihat belum optimal, mudah-mudahan kegiatan ini merupakan dan menjadikan spirit agar dapat mengoptimalkan kerjanya, ucap Indra Darma.
Lebih lanjut Indra Darma mengatakan bahwa kurang optimalnya performansi Flexi tidak bisa dijadikan alasan sehingga Flexi harus dilepas dari Telkom, performansi yang kurang optimal seyogyanya untuk ditingkatkan, bukan malah dijual atau digabung dengan perusahaan lain, tambahnya.
Ada beberapa alasan mengapa Sekar menolak upaya penggabungan Flexi dengan Esia, diantaranya, yang pertama, factor karyawan, yang tampaknya bukan factor dominan dalam upaya pemggabungan, sehingga DTF sampai saat ini tidak jelas nasibnya pasca penggabungan, yang kedua kekawatiran adanya tekanan politis dari upaya penggabungan dengan menomorduakan kepentingan bisnis, yang bila dilakukan saat ini tidaklah tepat karena akan dilakukan oleh Direksi yang masa jabatannya sewaktu-waktu bisa diganti oleh pemegang saham mayoritas. Dan yang ketiga, tidak jelasnya siapa pemegang kendali dari perusahaan hasil penggabungan, sehingga bila terlepas dari control Telkom, maka akan menjadi ancaman bagi bisnis TelkomGroup yaitu Telkomsel dan Speedy.
Pada kesempatan tersebut juga dibacakan sebuah puisi dengan judul “Pamphlet Duka Cita” yang dibacakan oleh Hari Purwanto. “Hari ini kami berduka……, membaca sabda penguasa di berbagai media, tentang masa depan seribu manusia, yang kalian cabut rohnya hingga tersisa benda semata……………
Pada bagian akhir apel Gempar Flexi dilakukan penandatangan penolakan merger Flexi dengan Esia yang ditandatangani oleh seluruh peserta, selanjutnya Tim Flexi dan seluruh jajaran Telkom Jember turun ke lapangan untuk melakukan grebeg pasar sambil menawarkan produk Flexi. “Kami Cinta Flexi, Kami Masih Mampu Berdiri, Jangan Pisahkan Kami” @ tri_ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar